Bedanya Servis Rutin vs. Servis Berat, Kapan Harus ke AHASS

Merawat sepeda motor agar tetap dalam kondisi prima tidak cukup hanya dengan mencuci dan mengisi bahan bakar secara rutin. Salah satu kunci utama menjaga performa motor adalah melakukan servis berkala. Namun, masih banyak pengguna motor yang belum memahami secara jelas perbedaan antara servis rutin dan servis berat.

Padahal, keduanya memiliki peran penting dalam siklus perawatan kendaraan dan menentukan seberapa lama motor bisa bertahan dalam kondisi optimal. Pemahaman yang benar mengenai kedua jenis servis ini merupakan salah satu tips penting dalam perawatan sepeda motor, terutama bagi pengguna aktif yang mengandalkan motor sebagai alat transportasi utama.

Secara umum, servis rutin mencakup pemeriksaan dan penggantian komponen ringan yang berkaitan langsung dengan performa harian motor. Ini termasuk penggantian oli mesin, pembersihan saringan udara, pengecekan rem, pemeriksaan tekanan angin ban, hingga penyetelan rantai. Servis ini idealnya dilakukan setiap jarak tempuh 2.000 hingga 3.000 kilometer atau setiap 2–3 bulan, tergantung pada intensitas penggunaan.

Sementara itu, servis berat merupakan proses perawatan menyeluruh yang dilakukan secara lebih mendalam. Tidak hanya bagian luar dan komponen cepat aus, tapi juga bagian dalam mesin yang perlu dibersihkan atau disetel ulang. Servis berat biasanya melibatkan pembongkaran sebagian mesin, pengecekan klep, setelan karburator atau throttle body, hingga penggantian komponen internal seperti kampas kopling atau piston jika diperlukan.

Erwin Chandra, Senior Instructor Technical Service PT Indako Trading Coy, selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara, menjelaskan bahwa banyak pengendara belum menyadari pentingnya penjadwalan servis secara tepat, sehingga perawatan sering kali dilakukan setelah motor mengalami keluhan. “Servis rutin itu seperti menjaga tubuh tetap bugar, sedangkan servis berat ibarat medical check-up menyeluruh. Keduanya penting dan saling melengkapi. Jika diabaikan, potensi kerusakan bisa menyebar dan berdampak pada performa serta keselamatan saat berkendara,” ungkap Erwin.

Ia juga menambahkan bahwa waktu ideal untuk servis berat adalah setiap 12.000 hingga 16.000 kilometer, atau setahun sekali. Namun, untuk pengguna yang sering menempuh jarak jauh atau berkendara di kondisi lalu lintas padat, interval ini bisa lebih pendek.

Untuk memastikan setiap perawatan dilakukan sesuai standar, pemilik kendaraan disarankan melakukan servis di bengkel resmi AHASS (Astra Honda Authorized Service Station). Jaringan bengkel resmi Honda ini memiliki teknisi bersertifikat, prosedur pemeriksaan terstandar, serta penggunaan suku cadang asli. Pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh di AHASS juga membantu menemukan potensi masalah sebelum menjadi kerusakan besar.

Sebagai bentuk kemudahan layanan, kini konsumen juga bisa memanfaatkan aplikasi “Keretaku”, sebuah platform digital yang memungkinkan pemilik sepeda motor Honda untuk melakukan booking servis, melihat riwayat perawatan, hingga mendapatkan informasi promo dan lokasi AHASS terdekat dengan lebih praktis.

Dengan memahami perbedaan antara servis rutin dan servis berat, serta menjadwalkannya secara disiplin melalui layanan resmi dan aplikasi pendukung, pengendara tidak hanya menjaga performa motor tetap maksimal, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara setiap hari. Perawatan yang tepat adalah langkah awal menuju perjalanan yang lebih aman dan tahan lama.

Share: